Abi dan Faiz ...menikmati subuh di pantai Carnaval, Ancol... .(dibidik dari camera digital Nikon Coolpix S3000 tanpa edit) |
Sekilas foto di atas nampak biasa saja. Dengan tehnik pengambilan yang juga sangat sederhana karena memang saya tak cukup menguasai ilmu fotografi. Walau tak bisa juga saya katakan sebagai hasil karya asal jepret. Karena saya membidik momen ini dengan sepenuh hati, meski tanpa tehnik mumpuni. Foto ini bukan sekedar mengilustrasikan siratan makna humanis ikatan hati seorang ayah dengan anaknya dalam sebuah gandengan tangan. Namun lebih dari itu, behind the scene foto ini, punya berjuta makna yang menjadi titik balik proses hidup saya dan abi menjadi insan yang lebih baik dan pandai bersyukur. Yang menyadarkan kami, bahwa Tuhan Maha Segalanya.
Kala setapak langkah adalah sesuatu yang luar biasa....
Bila berjalan adalah hal mudah bagi tumbuh kembang seorang anak pada umumnya, tidak begitu bagi Faiz, malaikat kecil saya.Untuk bisa melangkah, saya bersama abinya Faiz perlu berjuang keras mewujudkannya.Menghapus semua rasa putus asa yang menjadi kelemahan kami sebagai manusia. Setelah diagnosa epilepsi parsial yang dideritanya, membawa dokter pada sebuah vonis bahwa Faiz akan lumpuh total di kursi roda sepanjang hidupnya. Vonis itu kami terima di usia Faiz yang bahkan belum genap sebulan. Masih bayi merah. Sungguh...vonis yang saya rasakan pahit yang membuat dunia saya runtuh saat itu.Saya terpuruk.Mencoba mengeja takdir Tuhan dalam kesedihan. Ceritanya lengkapnya bisa disimak di sini
Hingga berulang kali menatap foto ini, berulang kali pula hati saya tak henti bertasbih akan kebesaranNya. Ya, seperti mimpi rasanya bisa melihat si kecil saya melangkah walau tertatih di usianya yang genap 2.5 tahun saat itu. Membuat saya tersungkur dalam derai air mata pada sujud syukur yang panjang.
Dan kini masih ada satu lagi mimpi saya yang belum kunjung menjadi nyata, yakni bisa mendengar Faiz berkata-kata dan memanggil saya Ummi. Semoga keajaiban itu masih akan menghampiri. Walau entah kapan itu...
Kupersembahkan catatan kecil ini untuk Ibu Fauzan, Mamanya Olive, Papanya Cintya-Agas
Semoga bisa menambah rasa syukur ^^