Minggu, 11 September 2011

Ada cinta dalam diammu


Aku ibu dari seorang anak autistic. Anak spesial begitu orang sering menyebutnya.  Hingga usianya 6 tahun, ia belum mampu mengucap sepatah katapun. Tak kurang, sudah bertahun terapi bicara dijalani, namun belum juga ia mampu melakukannya. Sepertinya Allah punya rencana lain bagiku.  Memang belum sepenuhnya aku bisa melihat hikmahNya.  Selain satu yang pasti, seiring waktu berjalan, kesabaranku kian hari kian terasah dalam merawatnya.
Keterbatasannya berkomunikasi, seringkali membuatku kesulitan membuatnya mandiri. Menjelaskan konsep-konsep sederhana. Ia bicara dengan bahasanya sendiri. Bahasa yang khas. Bila menginginkan sesuatu, ia menarik tangan siapapun yang ada didekatnya, kemudian menunjukkan hal yang ditujunya.
Yang paling menyedihkan, dia sangat abai pada keberadaanku.  Seolah tak peduli bahwa aku adalah ibunya. Dunianya sungguh penuh misteri. Dunia yang sulit kuselami. Kadang tiba-tiba ia menangis tersedu tanpa sebab yang jelas, kali lain ia tertawa berderai, juga tanpa sebab yang tak kumengerti.
Hingga, suatu saat,  kala sedang asyik bermain, ia menghampiriku.  Saat itu aku sedang tenggelam didepan laptopku. Ia memegang kepalaku, memaksaku untuk mengalihkan perhatian padanya, beberapa saat dia menatap mataku,  seolah ingin berkata, ummi...coba lihat aku,  sejurus kemudian ia menciumku. Sejenak aku terpana. Momen itu memang hanya sekejap. Hanya dalam hitungan detik. Namun bagiku,  sungguh suatu keajaiban. Tak pernah kuduga. Sesuatu yang sebelumnya hanya menjadi mimpi bagiku. Yang mampu membuatku menangis bahagia. Dan Allahpun menunjukkan kuasaNya. Tak ada yang mustahil bagiNya, bila Ia berkehendak
Ya, kami memang hanya bicara dengan bahasa tubuh. Namun aku tahu pasti, ada cinta dalam diamnya. Ternyata ditengah sikap tak pedulinya,  tersimpan rasa sayangnya padaku. Tak terlukiskan. Berjuta syukurku. Terima kasih ya Allah...untuk momen indahMu...Bagai cindera bagi penantian panjangku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar